Monday, August 6, 2012

Esensi Belajar?

img source: http://herinoto.com
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang bersifat permanen. Sifat permanen ini berarti tetap, tidak mudah hilang atau sekadar lupa. Untuk mengukur keberhasilan seseorang, indikatornya adalah perubahan tingkah lakunya. Bukan diukur dari nilai atau reward  yang mereka dapat. Semua ajaran agama mewajibkan semua umatnya untuk belajar. Perubahan tingkah laku terjadi sebagai akibat dari pelatihan dan pengalaman (William J.).



Prinsip – prinsip belajar:
1.       Subjek belajar adalah siswa (Raw Input)
2.       Siswa belajar sesuai tingkat kemampuanya (Levelling)
3.       Harus adanya penguatan (Reinforcement) dari setiap tahapan belajar
4.       Belajar itu harus tuntas dan sempurna (Mastery learning)
5.       Harus ada tanggung jawab dan kepercayaan penuh dalam belajar
Fislosofi belajar:
1.       Behavioristik (perubahan tingkah laku manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan)
2.       Kognitivisti (Berdasarkan pengetahuan)
3.       Social Psychology (Proses Alamiah)
4.       Gagne (kondisi-kondisi tertentu, internal maupun eksternal)
Wawan Purnama mendefinisikan Belajar adalah sebuah proses humanistik, artinya belajar hanya milik manusia dalam arti lain belajar menampilkan sisi manusia. Humanistik ini berupa dorongan yang sangat kuat dari dalam jiwa seseorang yang melibatkan logika, emosi dan rasa. Belajar untuk menjadikan seseorang bertahan hidup dan memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi.
Lalu, Mengapa kita harus belajar?
1.       Perintah Allah SWT kepada manusia
2.       Perintah Rosulullah kepada umatnya
3.       Agar manusia berbeda dari makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya
4.       Agar dapat bertahan hidup dan kehidupan menjadi mudah
5.       Membedakan derajat seseorang dari yang lainnya
Sebetulnya inti belajar sederhana yaitu membaca, mendengar, dan merasakan. Keberhasilan seseorang sangat ditentukan oleh cara mengaplikasikan cara belajar dengan benar. Berikut beberapa tipe mebaca, mendengar dan merasakan.
Tipe-tipe orang membaca yaitu:
1.       Hanya sekadar membaca huruf
2.       Membaca Efektif
3.       Membaca dengan resistasi (menulis)
Tipe-tipe orang mendengar yaitu:
1.       Hear, sekadar merasakan bunyi-bunyi yang menggetarkan selaput genderang telinga
2.       Listen, menyimak apa yang didengarkan
3.       Concentred, menyimak dan merekam di otak apa yang didengar
Tipe-tipe orang merasakan yaitu:
1.       Adanya usikan pada hati yang mebuat seseorang merasa ada sesuatu yang berbeda
2.       Mendalami sesuatu yang dia rasakan kemudian mempersonifikasikannya dalam model-model yang dapat di indera
3.       Munculnya sebuah rangsangan yang luar biasa dari apa yang dirasakan untuk mendorong pada sebuah perubahan yang berarti dalam kehidupannya
Untuk selalu menghadirkan rasa ingin belajar perlu beberapa tahap, diantaranya:
1.       Adanya niat yang kuat dari dalam diri
2.       Mulailah belajar dari hal yang sederhana dan paling kita sukai
3.       Jangan hanya melihat aspek fisik saja, contoh: tebel halaman buku  
4.       Contohlah cara belajar orang

Ingat: “Jenius itu 10% adalah keturunan, 90% nya adalah hasil kerja keras”. 
source: kuliah Pak Waw 

No comments:
Write Komentar